Minggu, 28 Agustus 2016

Ta'aruf Vs Pacaran


Ta’aruf diartikan sebagai perkenalan. Namun dalam praktek sehari-hari ada yang menggunakan kata taaruf sebagai suatu proses sebelum ikhwan dan akhwat menjalani pernikahan.
Pacaran adalah suatu
Adapun perbedaan pacaran dengan ta’aruf yaitu:
1. Tujuan
- taaruf : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat.

2. Kapan dimulai
- ta’aruf : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- pacaran : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau yang lebih parah saat taruhan dengan teman.

3. Pertemuan
- ta’aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, dirumah sang calon, atau ditempat pertemuan lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dgn wanita kecuali bersama mahram.” - pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa. 
hubungan dekat yang dibuat oleh 2 orang (biasanya lawan jenis) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena adanya rasa saling suka. Dalam pacaran kadang disertai aktivitas yang terlalu intim dan dilarang agama, namun ada juga yang masih bisa menjaga dirinya masing2.

4. Lamanya
- ta’aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun. Dan Hukumnya adlh Haram.

do'a ku

Sebenarnya
Aku belum ingin pergi.
Aku masih ingin menetap disini.
Memandangi senyumanmu.
Sekali lagi.
Walau aku tahu.
Senyuman itu bukan hanya untuk ku.
Sebelum aku benar-benar melangkahkan kaki.
Menjauh dari dirimu.
Dan seketika lenyap dari duniamu.
Satu pintaku.
Tetaplah tersenyum.
Aku tak ingin mendengar.
Jika suatu hari nanti kau terluka.
Atau senyuman itu luntur berkat air mata.
Tidak.
Aku hanya ingin melihatmu bahagia.
Bahagia yang tak akan pernah bisa engkau membaginya kepadaku.
Karena aku sadar.
Aku bukan siapa-siapa.
Diriku hanya sebatas seseorang yang ingin selalu berdiri dibelakangmu.
Mengikuti langkahmu.
Mendukung keinginanmu.
Impianmu.
Cita-citamu.
Semuanya untukmu.
Bagaimana aku membuktikannya?
Bagaimana aku melakukannya?
Sedangkan kita tak akan pernah bisa berjumpa kecuali Allah yang berkehendak?
Dan ternyata.
Semua itu telah menjadi satu dalam lantunan harapan.
Yang ku sebut itu do'a.
Walau aku pergi.
Walau aku sudah tak menjadi pengikut rahasiamu.
Setidaknya ada do'a yang dapat mengingatkanku kembali.
Bahwa aku pernah menjadikanmu cerita yang manis didalam hidupku dihadapanNya.
Jika suatu hari nanti aku sudah lupa untuk menyebut namamu?

Semoga do'aku telah didengarkan olehNya terlebih dahulu.
Yaitu engkau harus tersenyum bahagia.
Tanpa adanya aku yang menjadi saksi atas kisahmu